Jumat, 23 Oktober 2009

Mengakhiri Tahun 2009 Perampok Mengganas

JAKARTA - Perampokan terjadi di rumah pengusaha toko material di Perumahan Villa Jatibening Tol, Bekasi, Jumat (23/10/2009) dinihari atau sekitar pukul 03.00 Wib.

Pelaku yang diperkirakan lebih dari empat orang itu masuk ke rumah Teddy handoko, 5 th, kemudian menggasak perhiasan emas, berlian dan uang tunai Rp 100 juta lebih yang keseluruhannya mencapai Rp 700 juta.

Petugas Polres Metro Bekasi yang datang ke TKP melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara memperkirakan para pelaku masuk melalui pagar belakang rumah tersebut. Kebetulan di bagian belakangan rumah korban adalah perkampungan penduduk. Sebetulnya pagar tembok belakangan itu cukup tinggi yaitu 10 meter. Namun bila dari perkampungan penduduk, agak lebih rendah.

Pelaku naik menggunakan tambang yang diikatkan ke pohon rambutan. Rupanya pintu belakang rumah tersebut tidak dikunci sehingga pelaku dengan leluasa bisa masuk ke kamar dua wanita pembantu korban.

Selanjutnya dua pelaku menyekap dua orang pembantu, Tuheni dan Tulika. Sedangkan pelaku lainnya naik ke lantai dua rumah tersebut masuk ke kamar Teddy yang sedang tidur.

Pemilik toko material ini tidak berkutik ketika ditodong pelaku dengan golok. Satu pelaku mengacak-acak isi lemari dan menemukan brankas berisi perhiasan emas batangan, berlian dan uang tunai lebih dari Rp 100 juta. Pelaku juga membawa dua HP milik korban.

Usai menggasak seluruh uang dan perhiasan yang ada di brankas, selanjutnya pelaku kabur dari belakang.

Polisi Jadi Bandar Narkoba Terancam Dipecat

JAKARTA: Pewira polisi anggota Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, AKP Mangatur Sianturi diduga terlibat jaringan narkoba yang ditangkap di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa lalu, diduga bandar. Karena dari tanggangnya polisi menyita sejumlah barang bukti narkoba dalam jumlah yang besar.

"Dari tangan Mangatur ini polisi menyita, 16 butir ekstasi, 16 lembar alumanium poil, 1 unit timbangan elektrik, 1 bong, 3 unit HP merek Nokia, 1 butir obat perangsang, 1 buah alat setrum dan dua buah buku tabungan Bank BCA," ujar Wakadiv Humas Polri, Brigjen Pol Sulistyo Ishak saat konfrensi pers di Mabes Polri, Jumat (23/10).

Wakadiv menjelaskan, tertangkapnya periwira polisi ini berawal dari tertanggapkanya dua orang pemakai narkoba yaitu, Ilham alias Ilo dan Jenever Dunn pada 12 oktober 2009 lalu.

"Dari kedua pemakai itu, polisi menyita sejumlah barang haram berupa Shabu, alat isap (bong), 3 butir pol 'happy five dan 7 butir ekstasi," ujar Sulistyo.
Kemudian hasil pemeriksaan, katanya, kedua pemakai itu mengaku narkoba tersebut berasal dari seorang bandar bernama Cristian Cheng. Kemudian pada 16 Oktober 2009 lalu, polisi membekuk Cristian Cheng.

Dari hasil pemeriksaan terhadap tesangka Cristian Cheng mengaku mendapatkan narkoba tersebut dari AKP Mangatur Sianturi. "Dia bertugas sehari-hari di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya," ungkapnya.

Dari tangan Cristian Cheng, polisi menyita berupa bukti transfer ATM ke rekening atas nama Mangatur Sianturi sebanyak Rp 10 juta dan sms banking dari telepon selular sebesar Rp 10 juta.

Sebelumnya itu juga, katanya, pada 14 oktober lalu, petugas juga menangkap seorang wanita bernama Devita alias Devi yang sedang melakukan pesta shabu di Hotel Mirah, kamar 512 di Jalan Gunung sahari, Jakarta Pusat. "Dari hasil pemeriksaan, wanita ini mengaku mendapatkan shabu dari Mangatur," ujarnya lagi.

Kemudian, lanjutnya, dari keterangan kedua tersangka tersebut polisi melakukan pengejaran terhapap perwira pertama ini, di rumahnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarat Barat dan membekuknya. "Tersangka kini sedang dalam pemeriksaan di Polres Jakarta Barat," ujarnya.

Ditambahkannya, tersangka Mangatur Sianturi diancam dengan hukuman lima hingga 15 tahun hukuman. Yaitu sesuai dengan Undang-undang Psikotropika Nomor 5 tahun 1997 pasal 62 Jo pasal 71.

Satu Minggu Jadi Buronan Pembunuh Sadis Dibekuk

Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kabupaten berhasil meringkus pelaku pembunuhan sadis karyawan pabrik di Jalan Sangrila,Desa Tanjung Anom,Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang yang terjadi Jum’at (15/10) lalu.

TANGERANG - Setelah buron selama tujuh hari akhirnya Arif Suryadi, 23 th, ditangkap di rumah kontrakan pacarnya di Desa Situ Badu Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Jum’at (23/10) dini hari tadi.

Pelaku Arif Suryadi, nekad menggorok leher Misju, 30 th, dengan sebuah pisau daging. Mantan tukang jagal kambing ini membunuh teman berjudinya ini lantaran kesal terhadap korban yang tidak memberikan pinjaman uang untuk bermain judi. Disamping itu, pelaku juga merasa sakit hati lantaran korban menghina keluarga pelaku miskin.

Awal kejadiannya, pelaku berpura-pura mengajak Misju untuk mencari hiburan musik dangdut di daerah Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. Kamis (15/10) sore. Keduanya pun berboncengan menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan, tanpa banyak bicara, pelaku langsung menggorok leher korban hingga nyaris terputus sehingga keduanya terjatuh dari sepeda motor. Pelaku kemudian membawa kabur HP milik korban. Sedangkan korban yang sudah tak bernyawa dan sepeda motor korban ditinggalkan di TKP.

Kasat Reskrim Polres Kabupaten Tangerang, Kompol Ari Wibowo, pihaknya berhasil membekuk pelaku dari nomor HP milik korban yang digunakan untuk menghubungi pacarnya. Dari nomor tersebut, petugas kemudian mendatangi rumah pacar pelaku dan membekuk mantan tukang jagal ini. “Kami melacak nomor HP milik korban yang dibawa kabur oleh pelaku,” ungkap Ari Wibowo.

Dari hasil pelacakan diketahui korban sedang berada di rumah kontrakan kekasihnya di Desa Situ Badu Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Karena saat dihubungi ke nomor HP korban, yang menerima mengaku bernama Rohayati, 16 th, yang tak lain adalah kekasih Arif. Tak ingin buronannya kabur, petugas pun meluncur ke lokasi dan berhasil membekuk tersangka.

Pelaku kini diamankan di Polres Metro Tangerang Kabupaten bersama barang bukti pisau daging yang sempat dibuang ke dalam laut. Pelaku dijerat dengan pasal 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Selasa, 20 Oktober 2009

Pria Bersimbah Darah di Temukan di Trotoar

JAKARTA - Seorang Laki-laki ditemukan luka bacok bersimbah darah di Jl. Jend. Sudirman Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang Jakarta Pusat, Selasa 20 Oktober 2009.

Korban diketahui bernama Burhan Bunus, 45 th, asal Ambon, ditemukan sekitar pukul 07.30 Wib, dengan luka bacok di kepala belakakang dan tangan kiri. Kini korban masih dirawat di RS. Pelni Tanah Abang Jakarta Pusat.

Menurut keterangan petugas Polres Metro Jakarta Pusat, Bripka Budi Setiawan, ketika ia sedang melaksanakan patroli mendapati korban sudah bersimbah darah luka bacok akibat korban penganiayaan. Kemudian korban dilarikan ke RS. Pelni untuk mendapatkan pertolongan.

Petugas Polsek Metro Tanah Abang yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi-saksi yang diduga mengetahui peristiwa tersebut.

Berdasar keterangan saksi-saksi di TKP, kini petugas Polsek Metro Tanah Abang sudah mengamankan seorang yang diduga terlibat penganiayaan berinisial SHM.

Mantan Petinju di Kroyok Petinju

JAKARTA - Mantan petinju nasional yang sekaligus promotor tinju, Syamsul Anwar Harahap, 57 th, jadi korban penganiayaan di Hotel Century Tanah Abang Jakarta Pusat, Minggu (18/10/2009). Syamsul mengalami luka robek di bibir.

Awal kejadiannya, Syamsul yang akan menginap di hotel Century Tanah Abang, ketika baru berada di lantai dasar hotel, ia dipepet oleh tiga orang yang juga petinju. Ketiga orang tersebut yang diketahui bernama Mifta Lubis, Denni dan Martin, menanyakan hasil keputusan Pelatnas yang baru saja digelar di Semarang.

Rupanya ketiga pelaku tidak puas atas jawaban Syamsul dan langsung mengeroyok hingga Syamsul mengalami luka robek di bagian bibir. Kemudian Syamsul melaporkan pemukulan itu kepada pihak manajemennya. Oleh pihak manajemen, ketiga pelaku berhasil didamaikan.

Namun beberapa saat kemudian ketiga pelaku mengejar Syamsul kembali dan berusaha hendak memukul dengan meja kecil. Aksi tersebut berhasil ditangkis oleh Syamsul.
Peristiwa ini juga disaksikan beberapa petinju dan pelatih serta pihak Security hotel.

Atas kejadian ini, selanjutnya Syamsul Anwar Harahap melapor ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Kini petugas Polres Metro Jakarta Pusat sudah memeriksa tiga orang saksi terkait peristiwa pengeroyokan tersebut.

Senin, 19 Oktober 2009

Dianggab Rawan Kapolri Sidak Pasukan

JAKARTA – Guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan pelantikan Presiden dan wakil Presiden Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri melakukan pengarahan kepada pasukan yang ikut melakukan pengamanan.

Dalam pertemuannya yang berlangsung sekitar satu jam itu orang nomor satu di Polri itu minta kepada semua anggota melakukan pengamanan di sejumlah titik yang dianggab rawan khususnya di dalam gedung DPR-MPR. Pertemuan itu berlangsung di halaman gedung MPR /DPR .

“Selain melakukan pengamanan di Gedung tersebut, Kapolri juga minta pengamanan di tempat penginapan para tamu undangan dari luar negeri. Bahkan pengamanan itu juga di lakukan di rute, perjalanan para rombongan yang akan di lalui tamu undangan,”kata Pelaksana Harian Humas Polda Metro Jaya AKBP Mahbub.

Dalam melakukan pengamanan pada pelantikan orang nomor satu dan dua di negeri ini, selain menggunakan pakain dinas, polri juga akan menerjunkan pasukan yang berpakaian preman. Seletah bertemu dengan para anggota, Kapolri juga menyempatkan diri untuk melihat secara langsung persiapan pasukan dalam melakukan pengamanan.